PUJA PAGI 1. NAMAKARA GATHA. Arahang Sammà Sambuddho Bhagavà, Buddhang Bhagavantang abhivàdemi. (namaskàra). Svàkkhàto Bhagavatà Dhammo, Dhammangnamassàmi. (namaskàra). Supatipanno Bhagavato sàvakasanggho, Sangghang namàmi. (namaskàra). Terjemahan indonesia- DOA SUJUD. Sang Bhagavà, Yang Maha Suci, Yang telah mencapai pencerahan sempurna; aku bersujud di hadapan Sang Buddha, Sang Bhagavà. (bersujud). Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Sang Buddha Sang Bhagawa kita panjatkan penghormatan kepada Tiga Mustika untuk mendapatkan ketenangan.
PENGHORMATAN AWAL
Terpujilah Sang Bhagavà, Yang Maha Suci,
Yang telah mencapai Penerangan Sempurna. (tiga kali)
4. BUDDHABHITUTIÑ
Pemimpin Kebaktian :
Handa mayang Buddhàbhithuting karoma se.
Marilah kita memuji keluhuran Buddha.
Bersama-sama:
Yo so Tathàgato Arahang Sammà Sambuddho, Vijjà-carana Sampanno Sugato lokavidå,
Anuttaro Purisadammasàrathi Satthà devamanussànang Buddho Bhagavà, Yo imang lokang
sadevakang samàrakang sabrahmakang, sassamanabràhmaniyang pajang sadeva-manussang sayang
abhinyà sacchikatvà pavedesi, Yo Dhammang desesi àdikalyànang majjhekalyànang pariyosànakalyànang, sàtthang sabyanjanang kevala-paripunang parisuddhang brahmacariyang pakàsesi, Tamahang Bhagavantang Abhipåjayàmi Tamahang Bhagavantang Sirasà Namàmi.
MEMUJI KELUHURAN BUDDHA
Beliau yang telah mendapatkan kebenaran, terbebas dari kekotoran batin, telah
mencapai penerangan sempurna atas usaha-Nya sendiri, sempurna pengetahuan serta
tindak-tanduknya, sempurna menempuh Sang Jalan, Pengenal Segenap Alam,
Pembimbing Manusia Yang Tiada Taranya, Guru para dewa dan manusia,
Yang Sadar (Bangun), Yang Patut dimuliakan. Yang tiada taranya dalam membabarkan Dhamma, Yang setelah mencapai Pengetahuan Tertinggi, menerangi dunia ini, dengan para dewa, mara, dan brahmanya, generasi sekarang dengan Samana dan Brahmanya, beserta dengan pengatur negara dan rakyat.
Yang telah mengajarkan Kebenaran yang Indah pada permulaan, yang Indah pada pertengahannya, yang Indah pada akhirnya, yang telah menerangkan kehidupan Suci dengan arti, isi, harafiahnya lengkap dan sempurna, yang benar-benar Suci. Kepada Sang BUDDHA Sang Bhagavà kami memuji, kepada Sang BUDDHA Sang Bhagavà kami bersujud.
5. DHAMMABHITHUTIÑG
Pemimpin Kebaktian:
Handa mayang Dhammàbhithuting karoma se.
Marilah kita memuji keluhuran Dhamma.
Bersama-sama:
Yo so svàkkhàto Bhagavatà Dhammo, sandiñthiko, akàliko, ehipassiko, opanayiko
paccattang veditabbo vinyuhi, tamahang Dhammang abhipåjayàmi tamahang Dhammang sirasà namàmi.
MEMUJI KELUHURAN DHAMMA
Kebenaran telah dibabarkan dengan sempurna oleh Sang Bhagavà; berada sangat
dekat, tak lapuk oleh waktu, mengundang untuk dibuktikan; menuntun ke dalam
batin, dapat diselami oleh para bijaksana dalam batin masing-masing. Kepada
Dhamma kami memuji, kepada Dhamma kami bersujud.
6. SANGHABHITHUTIÑG
Pemimpin Kebaktian:
Handa mayang Sangghàbhithuting karoma se.
Marilah kita memuji keluhuran Sanggha.
Bersama-sama:
Yo so supañipanno Bhagavato sàvaka-sanggho,
Ujupatipanno Bhagavato sàvakasanggho,
Nyàyapatipanno Bhagavato sàvakasanggho,
Sàmãcipatipanno Bhagavato sàvaka-sanggho.
Yadidang: cattàri purisayugàni atthapurisa puggalà, Esa Bhagavato sàvakasanggho,
àhuneyyo pàhuneyyo dakkhineyyo anjalikaraniyyo, Anuttarang punya-kkhettang lokassa.
Tamahang Sangghang Abhipåjayàmi Tamahang Sangghang Sirasà Namàmi.
MEMUJI KELUHURAN SANGGHA
Sanggha siswa Sang Bhagavà telah bertindak baik,
Sanggha siswa Sang Bhagavà telah bertidak lurus,
Sanggha siswa Sang Bhagavà telah bertindak benar,
Sanggha siswa Sang Bhagavà telah bertindak patut.
Yaitu: empat pasang makhluk, terdiri dari delapan jenis makhluk Suci. Itulah
Sanggha siswa Sang BUDDHA Sang Bhagavà; Patut menerima pemberian, tempat bernaung,
persembahan serta penghormatan. Lapangan untuk menanam jasa yang tiada taranya
di dunia. Kepada Sanggha kami memuji, kepada Sanggha kami bersujud.
7. RATANATTAYAPPANAMAGATHA.
Pemimpin Kebaktian:
Handa mayang Ratanattayappanàmagàthàyo ceva saÿvegaparikittana pàthancabhanàma se.
Marilah kita memanjatkan penghormatan kepada Tiga Mustika untuk mendapatkan
ketenangan.
Bersama-sama:
Buddho susuddho karunàmahanavo,
Yoccantasuddhabbaranànalocano,
Lokassa pàpåpakilesaghàtako,
Vandàmi Buddhang ahamàdarena tang.
Dhammo padipo viya tassa satthuno,
Yo maggapàkàmatabhedabhinnako,
Lokuttaro yo ca tadatthadipano,
Vandàmi Dhammang ahamàdarena tang.
Sanggho sukhettàbhayatikhettasanyito,
Yo dihasanto sugàtanubodhako,
Lolappahino Ariyo Sumedhaso,
Vandàmi Sangghang ahamàdarena tang.
Iccevamekantabhipujaneyyakang,
Vatthuttayang vandayatàbhisankhatang,
Punyang mayà yang mama sabbupaddavà,
mà hontu ve tassa pabhàvasiddhiyà.
SAÑVEGAPARIKITTANAPATHA
Idha Tathagàto loke uppanno Arahang Sammà-sambuddho, Dhammo ca desito niyyàniko
upasamiko parinibbàniko sambodhagàmi sugatappavedito, mayantang Dhammang sutvà
evam jànàma.
Jàtipi dukkhà jaràpi dukkhà maranampi dukkhang, sokapari-devadukkhadomanassupàyàsàpi dukkhà, appiyehi sampayogo dukkho piyehi vippayogo dukkho yampicchang na labhati tampi dukkhang, sankhittena pancupàdànakkhandà dukkhà, seyyathãdang: rupa-pàdànakkhandho, vedanåpàdànakkhandho, sannyå-pàdànakkhandho, sankharåpàdànakkhandho, vinnyà-nåpadanakkhandho, yesang parinnyàya, dharamàno so Bhagavà, evang bahulang sàvake vineti, evang bhàgà ca panassa bhagavato sàvakesu anusàsanã, bahulà pavattati.
Rupang aniccang, vedanà aniccà, sannyà aniccà, sangkhàrà aniccà, vinnyànang aniccang, rupang anattà, vedanà anattà, sannyà anattà, sangkhàrà anattà, vinnyànang anattà.
Sabbe sangkhàrà aniccà, sabbe dhammà anattàti.
Te mayang, otinàmha jàtiyà jaràmaranena, sokehi paridevehi dukkhehi domanass-ehi upàyàsehi, dukkhotinà dukkhaparetà, appevanà-mimassa kevalassa dukkhakkhandhassa antakiriyàya pannyàyethàti.
Ciraparinibbutampi tang Bhagavantang uddissa Arahantang Sammàsambuddhang, saddhà
agàrasmà anagàriyang pabbajità, tasming bhagavati brahma-cariyang caràma,
Bhikkhunang sikkhàsàjiva-samàpannà, tang no brahma-cariyang, imassa kevalassa
dukkhakkhandhassa antakiriyàya sangvattati.
Catatan: Untuk umat biasa, bait terakhir diganti menjadi:
Ciraparinibbutampi tang Bhagavantang saranang gato, dhammancà bhikkhusangghanca
tassa bhagavato sàsanang, yathàsatti yathàbalang manasikaroma anupañipajjàma, sà
sà no pañipatti, imassa kevalassa dukkhakkhandhassa antakiriyàya saÿvattatåti.
PENGHORMATAN KEPADA TIGA MUSTIKA UNTUK MENDAPATKAN KETENANGAN
Sang Buddha yang benar-benar murni,
memiliki kasih sayang seperti lautan,
memiliki kebijaksanaan yang mutlak suci,
Pelenyap noda batin, pelenyap kejahatan dunia.
Dhamma dapat disamakan dengan
sebuah lampu yang bersinar,
dibedakan antara Sang Jalan dan Hasilnya,
Abadi, terang melampaui dunia.
Sanggha adalah lapangan Jasa yang lebih baik
daripada yang terbaik,
Yang telah melihat, tenang,
mencapai penerangan setelah Beliau,
telah menghancurkan segala sesuatu Kilesanya,
para Aryawan, para Bijaksana.
Sesungguhnyalah pemujaan tertinggi ini
yang harus dilakukan,
kepada Sang Tiratana yang layak dihormati
dengan jasa-jasa kita di sini,
semua rintangan berakhir.
MENDATANGKAN KETENANGAN
Di sini Tathàgata yang telah mendapatkan kebenaran muncul di dunia, seorang
yang terbebas dari kekotoran Batin, telah mencapai penerangan sempurna. Dhamma yang
telah dibabarkan Beliau menuntun keluar dari penderitaan, menimbulkan
ketenangan, menuntun ke Nibbàna Kebahagiaan Hakiki, membawa kepada penerangan batin, demikianlah yang
telah dinyatakan oleh Sang Bhagavà {Buddha}.
Kita, setelah mendengarkan Dhamma ini, mengetahui bahwa: kelahiran adalah dukkhà, usia tua adalah dukkhà, kematian adalah dukkhà. Penderitaan Batin: kesedihan, ratap tangis, kesakitan, kekhawatiran, dan putus asa adalah dukkhà, berkumpul dengan yang tidak disenangi adalah dukkhà, berpisah dengan yang dicintai adalah dukkhà, tidak mendapatkan apa yang diinginkan adalah dukkhà.
Dengan singkat, lima kelompok ikatan adalah dukkhà, yaitu:
kelompok ikatan jasmani, kelompok ikatan perasaan, kelompok ikatan pencerapan,
kelompok ikatan bentuk-bentuk pikiran, kelompok ikatan kesadaran. Pengetahuan dan Hasilnya telah di Raih Sewaktu Sang
Bhagavà masih hidup, dengan Pengetahuan Sempurnanya.
Beliau sering menganjurkan para siswanya untuk merenungkan: tubuh adalah tidak kekal, perasaan adalah tidak kekal, pencerapan adalah tidak kekal, bentuk-bentuk pikiran adalah tidak kekal, kesadaran adalah tidak kekal; tubuh bukan aku, perasaan bukan aku, pencerapan bukan aku, bentuk-bentuk pikiran bukan aku, kesadaran bukan aku.
Segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal, seluruh Dhamma bukan aku.
Kita semua tidak terbebas dari kelahiran, usia tua, kematian, kesedihan, ratap
tangis, kesakitan, kekhawatiran, dan putus asa, KIta semua tidak terbebas dari dukkhà,
dibelenggu oleh dukkhà. Sesungguhnya adalah baik jika mengakhiri secara mutlak
dari kelompok dukkhà yang telah diketahui ini.
Walaupun Beliau lama telah Parinibbàna, Beliau yang Maha Suci Buddha, Yang telah
mencapai penerangan sempurna, dengan keyakinan kita telah melakukan pelepasan,
menempuh kehidupan tanpa rumah, melaksanakan kehidupan suci. Dengan kehidupan
suci ini, semoga kelompok dukkhà ini dapat diakhiri secara mutlak.
Catatan: Untuk umat biasa, bait terakhir diganti menjadi:
Walaupun Beliau lama telah Parinibbàna, kepada Sang Bhagavà kami berlindung, bersama-sama
dengan Dhamma yang Beliau ajarkan. dengan Bhikkhu Sanggha. Kami akan berusaha
semampu kami untuk mengikutinya dan lebih jauh lagi semoga memberikan hasil
bagi kami. Dengan praktek ini, semoga kelompok dukkhà kami dapat diakhiri secara
mutlak.
8. ABHINHAPACCAVEKKHANAPATHA
Pemimpin Kebaktian:
Handa mayang Abhinhapaccavekkhanapàthang bhanàma se.
Marilah kita memanjatkan perenungan setiap saat.
Bersama-sama:
Jaràdhammomhi jarang anatãto, byàdhidhammomhi byàdhing anatãto, maranadhammomhi
maraõang anatito, sabbhehi me piyehi manàpehi nànàbhàvo vinàbhàvo, kammassakomhi
kammàdàyado kamma-yoni kammabandhu kammapatisarano, yang kammang karissàmi
kalyànang và pàpakang và tassa dàyàdo bhavissàmi. Tasmàtihamhehi evang abhinhang paccavekkhitabbhang.
Accirang vatayang kàyo pañhaving adhisessati,
Chunapetavinnyàno niratthang va kalinggarang.
Aniccà vata sangkhàrà, uppàdavayadhamino,
uppajjitvà nirujjhanti, tesang våpasamo sukho.
Sabbe sattà maranti ca, maringsu ca marissare,
Tathevàhang marissàmi, natthi me ettha sangsayo.
PERENUNGAN SETIAP SAAT
Aku akan menderita usia tua, aku belum mengatasi usia tua, aku akan menderita
sakit, aku belum mengatasi penyakit, aku akan menderita kematian, aku belum
mengatasi kematian. Segala milikku yang kucintai dan kusenangi akan berubah,
akan terpisah dariku. Aku adalah pemilik perbuatanku sendiri, pewaris
perbuatanku sendiri, lahir dari perbuatanku sendiri, berhubungan dengan
perbuatanku sendiri, terlindung oleh perbuatanku sendiri, apa pun perbuatan
yang kuperbuat, baik atau buruk, itulah yang akan kuwarisi. Hendaklah setiap
saat direnungkan.
Oh, tak lama lagi tubuh ini akan terbujur kaku di atas tanah, dibuang serta
tanpa kesadaran bagai sebatang kayu yang tidak berguna.
Segala sesuatu yang berkondisi adalah Tidak kekal
Mereka bersifat muncul dan lenyap
Setelah muncul mereka akan musnah kembali
Dengan tercapainya keseimbangan Batin maka tercapailah kebahagiaan.
Semua makhluk akan mengalami kematian
Mereka telah berkali-kali mengalami kematian, dan
akan selalu demikian, saya pun akan mengalami kematian juga
Keragu-raguan tentang hal ini tidak ada dalam diriku.
9. DHATUPATIKALAPACCAVEKKHANAPATHO
Pemimpin Kebaktian
Handa mayang Dhàtupatikulapaccavekkhanapàthang bhanàma se.
Marilah kita memanjatkan perenungan pada unsur-unsur yang menjijikkan.
Bersama-sama:
Yathàpaccayang pavattamànang dhàtumattamevetang yadidang cãvarang, tadupabhunjako ca
puggalo dhàtu-mattako nissatto nijjãvo sunnyo, sabbàni pana imàni cãvaràni
ajigucchanãyàni imaÿ påtikàyaÿ patvà, ativiya jigucchanãyàni jàyanti.
Yathàpaccayang pavattamànang dhàtumattamevetang yadidang pinnyapàto, tadupabhunjako
ca puggalo dhàtumattako nissatto nijjãvo sunnyo, sabbo panàyang pinnyapàto
ajigucchaniyo imang påtikàyang patvà, ativiya jigucchanãyo jàyati.
Yathàpaccayang pavattamànang dhàtumattamevetang yadidang senàsanang, tadupabhunjako
ca puggalo dhàtumattako nissatto nijjãvo sunnyo, sabbàni pana imàni senàsanàni
ajigucchanãyàni imang påtikàyang patvà, ativiya jigucchanãyàni jàyanti.
Yathàpaccayang pavattamànang dhàtumattamevetang yadidang gilànapaccaya
bhesajjaparikkhàro, tadupa-bhunjako ca puggalo dhàtumattako nissatto nijjàvi
sunnyo, sabbo panàyang gilànapaccayabhesajjapari-kkhàra ajigucchanãyo imang påtikàyang patvà, ativiya jigucchanãyo jàyati.
PERENUNGAN PADA UNSUR-UNSUR YANG MENJIJIKKAN
Kita Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya, semata-mata dengan berkumpulnya
berbagai macam unsur adalah keduanya, jubah ini dan orang yang mempergunakannya
hanya unsur-unsur; bukan seorang makhluk, tidak memiliki suatu prinsip
kehidupan yang kekal, kosong (tanpa aku atau jiwa yang dapat memiliki). Semua
jubah ini adalah belum menjijikkan, tetapi setelah disentuh badan yang kotor
ini menjadi benar-benar menjijikkan.
Kita Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya, semata-mata dengan berkumpulnya
berbagai macam-macam unsur adalah keduanya, makanan ini dan orang yang
memakannya; bukan seorang makhluk, tidak memiliki suatu prinsip kehidupan yang
kekal, kosong (tanpa aku atau jiwa yang yang dapat memiliki). Semua gumpalan
makanan ini adalah belum menjijikkan, tetapi setelah disentuh badan yang kotor
ini, menjadi benar-benar menjijikkan.
Kita Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya, semata-mata dengan berkumpulnya
bermacam-macam unsur adalah keduanya, tempat tinggal ini dan orang yang
bertempat tinggal di dalamnya hanya unsur-unsur, bukan seorang makhluk, tidak
memiliki suatu prinsip kehidupan yang kekal, kosong (tanpa aku atau jiwa yang
dapat memiliki). Semua tempat tinggal ini adalah belum menjijikkan, tetapi
setelah disentuh badan yang kotor ini, menjadi benar-benar menjijikkan.
Kita Tergantung dan hidup melalui sebab-sebabnya, semata-mata dengan berkumpulnya
bermacam-macam unsur adalah keduanya, bantuan untuk orang sakit ini, obat dan
orang yang memakannya/menggunakannya hanya unsur-unsur, bukan seorang makhluk,
tidak memiliki suatu prinsip kehidupan yang kekal, kosong (tanpa aku atau jiwa
yang dapat memiliki). Semua obat-obatan ini adalah belum menjijikkan, tetapi
setelah disentuh badan yang kotor ini, menjadi benar-benar menjijikkan.
10. TANKHANIKAPACCAVEKKHANAPATHO
Pemimpin Kebaktian:
Handa mayang Tankhanikapaccavekkhanapàthang bhanàma se.
Marilah kita memanjatkan perenungan pada saat menggunakan.
Bersama-sama:
Patisankhà yoniso civarang patisevàmi, yàvadeva sitassa patighàtàya, unhassa
patighàtàya, dangsamà-kasavàtàta pasiringsa samphassànang patighàtàya, yàvadeva
hirikopinapañicchàdanatthang.
Patisankhà yoniso pindapàtang patisevàmi, neva dàvaya na madàya na mandanàya na
vibhusanàya, yàvadeva imassa kàyassa thitiyà yàpanàya vihing suparatiyà
brahmacariyànuggahàya, iti puranacca vedanang patihankhàmi navacca vedanang na
uppà-dessàmi, yàtrà ca me bhavissati anavajjatà ca phàsu-vihàro càti.
Patisankhà yoniso senàsanang patisevàmi, yàvadeva sitassa patighàtàya, unhassa
patighàtàya, dangsamà-kasavàtàtapasiring samphassànang pañighàtaya, yàva-deva
utuparissayavinodanang patisallànàràmatthang.
Patisankhà yoniso gilànapaccayabhesajjaparikkhàrang patisevàmi, yàvadeva
uppannànang veyyàbàdhikànang vedanànang pañighàtàya, abyapajjhaparamatayati.
PERENUNGAN PADA SAAT MENGGUNAKAN
Merenungkan tujuan sebenarnya saya mempergunakan jubah ini: hanya untuk menahan
rasa dingin, untuk menahan rasa panas, untuk menahan gigitan lalat-lalat
ternak, nyamuk-nyamuk, angin, dan binatang-binatang melata, hanya untuk tujuan
menutupi organ-organ seks (yang menimbulkan rasa malu).
Merenungkan tujuan sebenarnya saya memakan makanan ini: tidak untuk kesenangan,
tidak untuk pemabukan, tidak untuk menggemukkan badan, ataupun untuk
memperindah diri, tetapi hanya untuk kelangsungan dan mempertahankan tubuh ini,
untuk menghentikan rasa tidak enak dan untuk membantu kehidupan suci,
(berpikir) saya akan menghilangkan perasaan lapar yang lama dan tidak akan
menimbulkan perasaan baru (dengan makan berlebih-lebihan, dll), dengan demikian
akan terdapat kebebasan bagi (tubuh)ku dari gangguan-gangguan dan hidup dengan
tentram.
Merenungkan tujuan sebenarnya saya mempergunakan tempat tinggal ini: hanya
untuk menahan rasa dingin, untuk menahan rasa panas, untuk menahan gigitan
lalat-lalat ternak, nyamuk-nyamuk, angin, matahari, dan binatang-binatang
melata, hanya untuk menyingkirkan bahaya-bahaya dari iklim dan untuk hidup
dalam kesunyian.
Merenungkan tujuan sebenarnya saya mempergunakan obat-obatan ini: hanya untuk
menghilangkan perasaan-perasaan sakit yang telah timbul, untuk kebebasan
setinggi-tingginya dari penyakit.
11. KONHASA
Imamewa kàyang uddhang pàdatarà adho kesamatthakà, tacapariyantang pårang nànappakàrassa asucino paccavekkati.
Atthi imasming kàye, kesà lomà nakhà danta taco, maïsang nahàrå aññhi aññhiminjang vakkang, hadayang yakanang kilomakang pihakang papphàsang, antang antagunang udariyang karãsang, pittang semhang pubbo lohitang sedo medo, assu vasà khelo singghànika
lasikà muttang matthake matthalunganti.
UNSUR-UNSUR
Dengan memperhatikan tubuh ini dari ujung tapak kaki hingga bulu halus pada
rambut kepala paling atas yang di dalamnya terkandung kotoran-kotoran yang
dilapisi kulit.
Tubuh ini terdiri dari: rambut kepala, bulu badan, kuku, gigi, kulit, daging,
otot-otot, tulang-tulang, sumsum, ginjal, jantung, hati, sekat rongga badan,
limpa kecil, paru-paru, usus besar, selaput usus, lambung, tahi, empedu,
lendir, nanah, darah, peluh, lemak, air mata, lemak cair, ludah, ingus, minyak
persendian, air kencing, dan otak dari badan yang di dalamnya terdapat sumsum.
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda