Hewan persilangan, maksudnya seperti liger (harimau + singa)?
Dan zonkey (zebra + keledai)?
Hewan-hewan persilangan dari dua spesies yang berbeda, apalagi dua genus yang berbeda (ini jarang sekali), tidak akan menghasilkan keturunan.
Lebih tepatnya, tidak bisa.
Kenapa?
Terdapat
berbagai mekanisme isolasi yang membuat hewan dari suatu spesies tidak
bisa mengawini hewan yang berbeda spesies. Misalnya, isolasi geografis,
di mana kedua hewan tersebut berada di wilayah yang berbeda (kalau ini
sih, jangankan kawin, ketemu aja nggak bisa). Atau hewan tersebut
memiliki musim kawin dan/atau musim membesarkan anak yang berbeda.
Bahkan sekedar cara menarik perhatian (flirting) yang berbeda pun bisa membuat spesies tidak saling mengawini. Ini disebut isolasi perilaku.
Atau bahkan ada yang namanya isolasi mekanis, yang berarti struktur tubuh kedua spesies tidak memungkinkan untuk melakukan perkawinan. Misalnya kedua siput ini.
Keduanya
beda spesies. Walau ketemu, tidak bisa saling kawin karena posisi
genitalnya beda. Uliran cangkang siputnya juga beda; satu ke kanan, satu
ke kiri.
Isolasi-isolasi seperti ini memastikan agar tiap hewan kawin dengan individu dari sesama spesiesnya sendiri.
Sampai tibalah manusia, dengan segala keisengan dan keingintahuannya.
Maka
kita menempatkan dua hewan dari spesies yang berbeda, yang
kekerabatannya masih dekat, di satu lingkungan sejak kecil, sehingga
saat musim kawin mereka malah mengawini individu yang sebenarnya bukan
dari jenis mereka sendiri.
Dan
hasilnya adalah hewan-hewan semi-absurd di atas. Mungkin bagi manusia
hewan-hewan tersebut terlihat mengesankan. Tapi, maaf ya, bagi alam,
hewan-hewan tersebut adalah sampah.
Jika kita melepaskan seekor liger ke alam liar …
Maka hewan itu praktis tidak akan bisa berburu dan akhirnya mati. Dia tidak akan bisa berburu karena liger berukuran
jauh lebih besar daripada spesies kucing normal mana pun yang masih
hidup. Tulang dan ototnya tidak proporsional dengan tubuhnya, sehingga
pada dasarnya dia keberatan badan. Liger tidak bisa berlari secepat singa atau melompat setinggi harimau. Tidak bisa memanjat pohon. Tidak pandai berenang.
Liger tidak
akan bisa memburu mangsa cepat seperti antelop dan zebra, terlalu cepat
lelah untuk memburu mangsa besar seperti badak dan jerapah, serta
terlalu kikuk untuk memburu mangsa kecil seperti kelinci dan babi hutan. Mati sebelum sempat berkembang biak adalah sinonim untuk kegagalan bagi alam. Anda terseleksi dan tidak layak untuk melanjutkan spesies Anda. Pintu kepunahan ada di sebelah sana.
Bagaimana dengan herbivora, seperti zonkey?
Well …
zebra hidup dalam kelompok. Maukah kelompok zebra menerima anggota
seaneh dia? Dan, kalaupun mau, perlu diingat bahwa hewan persilangan
seringkali mengalami masalah pada physical fitness alias kebugaran tubuhnya.
Zonkey praktis
berukuran rada lebih kecil dibanding zebra lain. Itupun kalau dia tidak
menderita dwarfisme (blasteran zebra dengan spesies kuda lain sering
mengalami dwarfisme). Dia juga lebih lemah. Kecil dan lemah. Oh,
ditambah lagi, dia juga mencolok karena satu-satunya zebra yang berwarna
cokelat. Lebih mudah bagi predator untuk mengincarnya. Zonkey akan tertinggal ketika berlari untuk kabur bersama kawanannya, dan akhirnya diterkam predator.
Dan, kalaupun tidak, ketika musim kawin tiba, akan jadi mimpi buruk untuk zonkey. Dia akan terasingkan. Kalau dia jantan, tidak ada betina yang mau milih dia, karena testisnya kecil—ini beneran—dan kalau dia betina, tidak ada juga jantan yang mau milih dia, karena tanda-tanda estrus alias birahinya tidak kelihatan.
Gimana mau birahi? Gametogenesis saja tidak bisa.
Pada
hewan hasil persilangan, baik antargenus maupun antarspesies, hewan
tersebut, jika bisa lahir dengan selamat, maka bisa dipastikan akan
steril alias mandul. Karena
perbedaan gen kedua induknya, anak tersebut tidak bisa melangsungkan
proses gametogenesis alias pembentukan sel-sel kelamin (baik sperma
maupun ovum) di organ kelaminnya dan akhirnya tidak bisa punya anak.
Sehingga, satu-satunya tempat di mana hewan blasteran bisa bertahan hidup adalah di penangkaran yang diawasi manusia. Di alam? Big no.
Apa itu berarti tidak ada hewan persilangan semacam itu di alam?
Sebenarnya ada. Bahkan secara mengejutkan ada anak dari hasil perkawinan narwhal (Monodon monoceros) dan beluga (Delphinapterus leucas) yang disebut narluga.
Ilmuwan mencurigainya dari temuan tengkorak yang merupakan kombinasi
dari narwhal dan beluga (atas). Tapi, sekali lagi, anak ini mandul dan
tidak bisa meneruskan genetika uniknya maupun genetika induk aslinya.
Mandek sampai di situ saja. Buktinya sampai sekarang kita tidak
menemukan hewan campuran antara narwhal dan beluga.
Mungkin narluga berawal dari ini ya. Narwhal yang terpisah dari kelompoknya lalu diadopsi oleh kelompok paus beluga.