Sejarah Prajurit Terakota Penjaga Mimpi China Bermula di era Dinasti Qin, prajurit terakota menyimbolkan kekuatan China. Kesetiaan, tekad, dan integritas yang tinggi jadi ciri kejayaan era Qin. Oleh ELSA EMIRIA LEBA-27 Mei 2023 07:20 WIB
Ribuan patung prajurit terakota berjejer rapi dalam gedung pit satu di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023). Pit satu merupakan pit terbesar dari tiga pit yang ada. Patung terakota dibuat pada masa pemerintahan kaisar pertama Tiongkok yang juga pendiri Dinasti Qin, yakni Qin Shi Huang. Patung-patung ini dibuat untuk menjaga kaisar Qin setelah wafat di alam baka.
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA
Ribuan patung prajurit terakota berjejer rapi dalam gedung pit satu di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023). Pit satu merupakan pit terbesar dari tiga pit yang ada. Patung terakota dibuat pada masa pemerintahan kaisar pertama Tiongkok yang juga pendiri Dinasti Qin, yakni Qin Shi Huang. Patung-patung ini dibuat untuk menjaga kaisar Qin setelah wafat di alam baka.
Qin Shi Huang terkenal sebagai kaisar pemersatu China dari Dinasti Qin. Meskipun hanya bertahan selama belasan tahun, dinasti ini memberi warisan luar biasa yang terasa sampai sekarang. Warisan itu adalah ribuan patung prajurit terakota yang setia menjaga mimpi China.
Sengatan matahari menyapu ribuan wajah penasaran orang muda dan tua di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023). Peluh membasahi dahi, kaki pegal melangkah. Tetapi semangat mereka membara demi memelajari sejarah kuno yang turut membentuk China masa kini.
Baca juga: Penjagaan Maksimal Prajurit Terakota untuk Kaisar Qin
Cerita bermula ketika Kaisar Qin Shi Huang alias Ying Zheng (259-210 SM) berhasil mengalahkan dan mempersatukan enam negara, yakni Han, Zhao, Wei, Chu, Yan, serta Qi, berkat kekuatan militer dan finansial luar biasa. Ia lalu menjadi menjadi kaisar pertama di China.
Pada zaman itu, ada kepercayaan bahwa ketika seseorang mati, tubuhnya akan tinggal, tetapi jiwanya akan pergi ke dunia lain untuk kembali hidup. Ying meninggal karena sakit pada bulan Juli tahun 210 SM di Hebei.
“Jadi sang kaisar perlu membawa apapun yang harus dibawa ke alam baka, termasuk prajurit. Akan tetapi, kurban manusia itu terlarang sehingga ia membangun patung,” kata Jenny, pemandu wisata bagi rombongan wartawan asing yang berkunjung.
Tampak tiga patung tentara terakota yang masih terlihat cukup utuh dalam gedung pit satu di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023).
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA
Tampak tiga patung tentara terakota yang masih terlihat cukup utuh dalam gedung pit satu di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023).
Menurut catatan kuno Records of the Grand Historian oleh Sima Qian, segera sesudah memegang tampuk raja, Ying melakukan penggalian dan pembangunan di Gunung Li di Shaanxi. Ketika menjadi kaisar, lebih dari 700.000 wajib militer bekerja di sana.
Butuh waktu selama 37 tahun untuk membangun mausoleum Kaisar Qin Shi Huang seluas 56,25 kilometer persegi. Kuburan megah ini berisi, di antaranya istana bawah tanah, tembok dan gerbang kota, benda pemakaman, dan berbagai jenis lubang pemakaman.
Pada Maret 1974, seorang petani lokal di Desa Xiyang, Distrik Lintong, berniat mencari sumber air. Tanpa sengaja ia justru menemukan salah satu lokasi penguburan ribuan pasukan dan kuda terakota ketika sibuk menggali. Jaraknya hanya sekitar 1,5 kilometer dari lokasi makam Sang Kaisar.
Baca juga: Menyaksikan Ribuan Prajurit Terakota Kaisar Qin
Setelah penelitian lebih lanjut, lubang (pit) itu adalah rumah dari sekitar 6.000 patung prajurit beserta kereta tempur dan kuda dari terakota dalam formasi siap bertempur. Ini adalah salah satu penemuan arkeologis terbesar di dunia.
Tahun berganti. Pit nomor dua berisi 1.300 patung ditemukan pada April 1976 lalu giliran keberadaan pit nomor tiga yang menyimpan 72 patung dalam posisi mengatur strategi perang terkuak sebulan kemudian. Dengan demikian, total sekitar 8.000 patung pasukan terakota mendiami ketiga lokasi seluas 20.000 kilometer persegi itu.
Detail luar biasa terlihat pada tubuh patung prajurit terakota dalam gedung pit satu di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023). Lokasi para prajurit ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari makam Kaisar Qin Shi Huang.
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA
Detail luar biasa terlihat pada tubuh patung prajurit terakota dalam gedung pit satu di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023). Lokasi para prajurit ini berjarak sekitar 1,5 kilometer dari makam Kaisar Qin Shi Huang.
Keunikan figur
Ribuan patung berukuran seperti manusia asli itu terbuat dari tanah liat setempat. Setelah dipanggang di tungku. Penemuan patung-patung itu memang memperkaya pemahamanan tentang militer, persenjataan, dan masyarakat era Dinasti Qin.
“Setiap figur memiliki keunikan. Mereka terbuat dari ukiran, dan pahatan, dan dibuat oleh tangan,” tutur Jenny.
Setiap prajurit memiliki wajah, ciri-ciri, dan postur yang berbeda. Analisis wajah menunjukkan, masyarakat era Dinasti Qin mempunyai delapan bentuk dasar, di mana mereka menyerupai delapan karakter China, di antaranya mu, guo, yong, jia, dan feng.
Wajah berbentuk karakter guo, sebagai contoh, bergaya persegi panjang. Sang pemilik wajah guo memiliki jidat lebar, pipi lebar, tulang pipi tinggi, dan dagu tegas. Biasanya ada kumis berbentuk mirip setang sepeda serta panca indera yang kasar sehingga orang itu terlihat jujur dan dapat diandalkan. Ini adalah wajah umum bagi warga daerah pedesaan di Shaanxi.
Baca juga: China Buka Diri Lebih Lebar, Ingin Perkuat Relasi Ekonomi dengan AS
Mereka juga menyandang pangkat masing-masing. Sejauh ini, sudah ada beberapa jenis prajurit yang teridentifikasi, antara lain jenderal, perwira menengah, perwira rendah, infanteri, pemanah berdiri, pemanah berlutut, prajurit bersenjata, kavaleri, dan prajurit kereta tempur.
Salah satu fitur identifikasi pangkat ialah rambut. China kuno menganggap gaya rambut sebagai simbol status. Seorang perwira tinggi terlihat dari sanggul rambut datar unik yang dibuat dengan cara mengumpulkan semua rambut ke belakang kepala, melipat, dan menggulungnya menjadi kerucut. Rambut kemudian dipasang dengan semacam jepitan rambut.
Patung pasukan tersebut dicat dengan detail warna cerah, seperti merah muda, ungu, hijau, putih, dan biru. Sayang, sempat terjadi kebakaran di pit nomor satu sekitar 2.000 tahun silam sehingga tubuh patung terdapat sejumlah warna hitam. Menurut sejumlah studi, perpaduan variasi warna baju patung menunjukkan kurangnya hirearki pada kostum.
Mayoritas prajurit membawa senjata. Enam kelompok senjata telah teridentifikasi berdasarkan pangkat dan divisi militer. Hampir 40.000 senjata perunggu ditemukan dalam pit. Rata-rata senjata merupakan mata panah, pedang, kapak belati, tombak, dan busur dalam keadaan baik.
Pengunjung memotret patung anggota kavaleri terakota yang berpose bersama kudanya yang ditampilkan dalam sebuah pajangan di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023). Sebanyak 116 patung anggota kavaleri terakota dengan kuda ditemukan di pit kedua.
KOMPAS/ELSA EMIRIA LEBA
Pengunjung memotret patung anggota kavaleri terakota yang berpose bersama kudanya yang ditampilkan dalam sebuah pajangan di Museum Situs Mausoleum Kaisar Qinshihuang, Xi’an, Shaanxi, China, Rabu (17/5/2023). Sebanyak 116 patung anggota kavaleri terakota dengan kuda ditemukan di pit kedua.
Mimpi China
Keberadaan museum prajurit terakota menggugah minat akademisi hingga masyarakat awam di dalam dan luar negeri. Pasca pandemi, sebanyak 60.000 tiket terjual setiap hari dengan harga 120 yuan (sekitar Rp 254.000). Museum ini tidak memungut biaya untuk untuk anak muda di bawah 16 tahun dan orang tua usia 65 tahun.
Berkunjung ke museum tersebut menjadi impian kebanyakan masyarakat China. Keberadaan patung pasukan terakota memanggul arti penting bagi mereka. Karya luar biasa era Dinasti Qin ini memberi afirmasi identitas China sebagai bangsa besar dengan sejarah dan budaya nan kaya.
Liu Jiaqi (25) asal Yinchuan adalah pengunjung yang belajar banyak tentang budaya serta sejarah China dalam kunjungan itu. Ini merupakan kunjungannya yang kedua dan ia berencana akan berkunjung lagi bersama ibu tercinta.
“Mungkin ini karena pesona kebijaksanaan Kaisar Qin dan sejarah China kuno yang luar biasa. Saya merasa terharu dan bangga melihat prajurit, meskipun terbuat dari patung, menunjukkan kebulatan tekad untuk melindungi. Hal ini merefleksikan dedikasi rakyat China,” kata Liu.
Pasukan terakota juga menjadi pengingat keberhasilan masa Dinasti Qin, yaitu ketika para prajurit di bawah pimpinan Zheng berhasil unifikasi untuk kali pertama. Inilah yang menjadi akar mimpi Negara Tirai Bambu ini sekarang tentang unifikasi satu China.
Apalagi China sedang bergerak dengan simbol yang sama. Negara ini adalah salah satu penguasa teknologi dunia, salah satu kekuatan ekonomi terbesar, dan kekuatan militer terbesar kedua di dunia. Kesetiaan China memegang doktrin satu China membuatnya disegani, meski di sisi lain dilihat juga sebagai ancaman.
China adalah rajutan kuat antara sejarah, peradaban, tradisi, budaya, teknologi, dan militer yang usianya lebih dari tiga ribu tahun. China telah teruji selama itu.