Serie Ke 6-Asal Mula Aliran-Aliran Buddhis- PENULIS: Bhikkhu Sujato 2006
Catatan Kaki Bab 1:
[2] Sāñchī: [saṁ](ghe)e*[sa]*mag(e) kate; Kosambi: (sa)ma(ge)* kate* saṁghas
[ i ].
[3] Ichā hi me kiṁ-ti saṁghe samage cilathitīke siy
[4] Kisah kejadian Devadatta yang populer khas [ada] di http://www.tipitaka.net/pali/ebooks/pageload.php?book=0003&page=17.
Suatu pandangan alternatif [lihat] pada Ray.
[5] Pali Vinaya 2.198: saṅghaṁ samaggaṁ karoti
[6] Sambil lalu, kutipan ini juga menjelaskan bahwa, bertentangan dengan
pendapat yang populer, tidak semua perpecahan menyebabkan sang pelaku pemecah
belah akan dihukum di neraka selama satu kappa. Ini hanya berlaku jika
seseorang dengan sengaja dan secara jahat memecah belah Sangha, menyatakan
Dhamma sebagai bukan-Dhamma, Vinaya sebagai bukan-Vinaya, dst, seperti tingkah
laku Devadatta.
[7] Pali Vinaya 2.204. Uposatha adalah pembacaan aturan monastik dua
minggu sekali; pavāraṇā adalah undangan bersama untuk peringatan pada akhir
pengasingan musim hujan tahunan; saṅghakamma adalah istilah umum untuk semacam
“tindakan Sangha” yang formal, termasuk penahbisan (upasampadā).
[8] Tanggapan saya terhadap Sasaki ada di http://sectsandsectarianism.googlepages.com/sasakiandschism.
Secara singkat, saya berargumentasi bahwa pergeseran historis dari cakrabheda
ke karmabheda tidak secara cukup dikembangkan oleh bukti-bukti Sasaki, dan
lebih baik melihat kedua hal ini untuk mewakili aspek informal dan formal dari
proses yang sama: karmabheda adalah jeda legal di mana cakrabheda adalah
penyelesaiannya.
[9] Pali Vinaya 3.172: samaggo hi saṅgho sammodamāno avivadamāno ekuddeso
phāsu viharatī'ti
[10] Pali Vinaya 4.207: ‘tattha sabbeheva samaggehi sammodamānehi
avivadamānehi sikkhitabban’ti.
[11] Pali Vinaya 3.172: samaggo nāma saṅgho samānasaṁvāsako samānasīmāyaṁ
ṭhito.
[12] Pali Vinaya 1.105
[13] Aśokārāma atau Kukkutārāma.
[14] Contra Sasaki 1989, 186
[15] Bechert, Notes on the Formation of Buddhist Sects and the Origins of
Mahayana, 26
[16] Sudassanavinayavibhāsā merupakan komentar Vinaya Sinhala yang dibawa
ke Cina dan diterjemahkan oleh Saṅghabhadra sekitar tahun 489 M. judulnya
merupakan rekonstruksi dari bahasa Cina 善見律毘婆沙 (dalam
CBETA, T49, no. 2034, p. 95, c3 ia ditunjukkan sebagai 善見毘婆沙 ’Sudassanavibhāsā’). Teks ini sedikit diketahui, walaupun
kenyataan bahwa terdapat terjemahan Inggris yang baik oleh Bapat dan Hirakawa.
Bapat dan Hirakawa mengikuti Taisho dalam memperlakukan teks ini sebagai
terjemahan dari Samantapāsādikā, walaupun mereka mencatat terdapat banyak
perbedaan dari teks Pali yang ada. Kenyataannya Guruge pasti benar dalam
berpendapat bahwa Sudassanavinayavibhāsā bukan terjemahan dari Samantapāsādikā;
sementara keduanya memiliki banyak hal yang umum, perbedaannya terlalu jauh.
Bacaan yang telah saya bandingkan akan mendukung tesis bahwa teks ini merupakan
versi yang lebih awal dari komentar Sinhala yang digunakan oleh Buddhaghosa,
yang diadaptasikan olehnya dalam cara minor untuk menyesuaikan dengan pandangan
Mahāvihāravāsin. Ini membuat teks ini suatu dokumen historis yang unik dan
penting.
[17] Dīpavaṁsa 6.47: Tithiyā lābhaṁ disvāna sakkārañca mahārahaṁ, Saṭṭhimattasahassāni
theyyasaṁvāsakā ahū. Djelaskan lebih rinci dalam Dīpavaṁsa 6.35 sebagai: paṇḍaraṅgā
jaṭilā ca nigaṇṭhā'celakādikā, dan dalam Dīpavaṁsa 6.37 sebagai: ājīvakā
aññaladdhikā nānā.
[18] Cf. Dīpavaṁsa 6.34: Mahālābho ca sakkāro uppajji buddhasāsane, Pahīṇalābhasakkārā
tithiyā puthuladdhikā.
[19] Samantapāsādikā 1.53. Juga di bawah ini para bhikkhu berkata kepada
menteri Aśoka: “Kami tidak mengadakan uposatha bersama para penganut ajaran lain”.
(“na mayaṁ titthiyehi saddhiṁ uposathaṁ karomā’ti”.)
[20] Hal yang sama digambarkan di tempat lain, misalnya dalam Sthavirian
San Lun Xuan, yang disusun oleh Jia-xiang antara tahun 397-419: “Pada waktu itu
di Magadha terdapat seorang upāsaka yang sangat besar mendukung Buddhisme.
Berbagai penganut ajaran lain untuk kepentingan keuntungan mencukur rambut
mereka dan pergi meninggalkan keduniawian. Demikianlah muncul apa yang disebut
para bhikkhu “yang berdiam sebagai pencuri”, di mana Mahādeva adalah pemimpinnya.”
(CBETA, T45, no 1852, p.9 a22-24)
[21] Misalnya Dīpavaṁsa 6.36: Ariyā pesalā lajji na pavisanti uposathaṁ,
Sampatte ca vassasate vassaṁ chattiṁsa satāni ca. Atau Samantapāsādikā 1.53:
asokārāme sattavassāni uposatho upacchijji.
[22] Dīpavaṁsa 6.34-42
[23] Dīpavaṁsa 6.43-58. Disebabkan oleh ketidakteraturan penyusunannya,
Dīpavaṁsa seringkali memasukkan lebih dari satu versi dari kejadian yang sama.
[24] Dīpavaṁsa 6.43. Nikkhante dutiye vassasate vassāni chattiṁsati, Puna
bhedo ajāyitha theravādāna'muttamo. Syair-syair lain menggunakan istilah yang
berhubungan dengan bheda, tetapi di sini istilah ini berarti “penghancuran”
ajaran: 6.53-4: Buddhavacanaṁ bhidiṁsu visuddhakañcanaṁ iva.
Sabbe'pi te bhinnavādā vilomā theravādato…
[25] Samantapāsādika 1.53:‘Uppannaṁ dāni idaṁ adhikaraṇaṁ, taṁ
nacirasseva kakkhaḷaṁ bhavissati. na kho panetaṁ sakkā imesaṁ majjhe vasantena
vūpasametun’ti
[26] DN 1/DA 21/T 21, juga dalam bahasa Tibet dan Sanskrit. Cf. Dīpavaṁsa
6.26-33. Sudassanavinyavibhāsā menyepakati: CBETA, T24, no. 1462, p. 684,
a29-b1.
[27] SN 41.3: ‘yāni cimāni dvāsaṭṭhi diṭṭhigatāni brahmajāle bhaṇitāni;
imā kho, gahapati, diṭṭhiyo sakkāyadiṭṭhiyā sati honti, sakkāyadiṭṭhiyā asati
na hontī’ti.
[28] 或說有我。或說眾生。或說壽命。或說世間吉凶 (SA 570 at CBETA, T02, no. 99, p. 151,
a12-13)
[29] Bodhi, The Discourse on the All-embracing Net of Views, 1
[30] Pada sisi lain, saya mempercayai kisah Mahāvihāravāsin tentang
pembacaan Vinaya dalam Konsili Pertama disesuaikan untuk membentuk suatu contoh
untuk Konsili Kedua. Keserupaan ini rapi: Konsili Kedua adalah tentang
perselisihan Vinaya, dan dengan demikian berhubungan dengan sisi Vinaya dari
Konsili Pertama; Konsili Ketiga adalah tentang perselisihan Dhamma, dan dengan
demikian berhubungan dengan sisi Dhamma dari Konsili Pertama.
[31] Dīpavaṁsa tidak menggunakan istilah vibhajjavādin di sini, alih-alih
menunjuk pada Theravāda dan Sakavāda. Vibhajjavādin ditemukan dalam
komentar-komentar, termasuk Samantapāsādikā dan Sudassanavinayavibhāsā: 王復更問。大德。佛法云何。答言。佛分別說也 (CBETA, T24, no. 1462, p. 684, b4-5.)
[32] Samantapāsādikā 1.61. Cp. Dīpavaṁsa 4.52: Therassa santike rājā
uggahevāna sāsanaṁ,Theyyasaṁvāsabhikkhuno nāseti liṅganāsanaṁ
[33] Samantapāsādikā menunjuk pada pemberian pakaian awam putih sebagai:
setakāni vatthāni datvā; maklumat memiliki: odātāni dusāni saṁnaṁdhāpayitu.
Diusir secara fisik dari vihara dinyatakan dalam Samantapāsādikā sebagai:
uppabbājesi; dalam maklumat sebagai: anāvāsasi āvāsayiye.
Sudassanavinayavibhāsā memiliki: 王即以白衣服與諸外道驅令罷道 (CBETA, T24, no. 1462, p. 684, b3)
[34] Samantapāsādikā 1.61
[35] Banyak tulisan akademik berbeda pendapat tentang hal ini. Untuk
sudut pandang alternatif lihat Sasaki, 1989.
[36] Satu-satunya perbedaan yang penting adalah bahwa, bagi Aśoka,
pembuat masalah adalah para bhikkhu dan bhikkhuni, sedangkan kisah Sri Lanka
beberapa ditahbiskan, sedangkan yang lain adalah para bhikkhu theyyasaṁvāsika,
yang berpura-pura memakai jubah pada diri mereka sendiri dan tidak benar-benar
ditahbiskan. Tetapi ini adalah poin kecil, karena ini juga dapat ditunjukkan
sebagai para bhikkhu theyyasaṁvāsika, dan maklumat tidak diragukan lagi tidak
memperhatikan ketelitian legal ini.
[37] Cousins, On the Vibhajjavādins, 138
[38] Lamotte, History of Indian Buddhism, 238
[39] Warder, 262
[40] Sasaki, 1989, 193-194. Saya telah mengubah terjemahan ini sedikit.
Teks asli ada di CBETA, T22, no. 1425, p. 441, a11-23.
« Last
Edit: 26 January 2013, 11:17:34 PM by ariyakumara »
Logged
"Holmes once said not to allow your
judgement to be biased by personal qualities, and emotional qualities are
antagonistic to clear reasoning."
~ Shinichi Kudo a.k.a Conan Edogawa
seniya
·
Global
Moderator
·
KalyanaMitta
·
·
Posts:
3.469
·
Reputasi:
169
·
Gender:
·
Om muni
muni mahamuni sakyamuni svaha
Re: Sect and Sectarianism oleh Bhikkhu Sujato
« Reply
#8 on: 26 January 2013, 10:02:58 PM »
Bab 2
Orang-Orang Suci dari
Vedisa
BUKTI KITA BERIKUTNYA BERASAL DARI PETI PENYIMPANAN RELIK dari para guru
Hemavata kuno, yang baru-baru ini telah diklarifikasi oleh Michael Willis. Di
sini saya mengkombinasikan informasi yang diberikan Willis dalam tabelnya 1 dan
3.
Para Guru Hemavata |
|||
Teks Pali |
Peti Jenazah di Stupa Sonārī
2 |
Peti Jenazah di Stupa Sāñchī
2 |
Peti Jenazah di Andher |
Majjhima |
Majhima Koṣinīputa |
Majhima/Koṣinīputa |
|
Kassapagota |
Kotīputa Kāsapagota |
Kāsapagota |
|
Ālavakadeva[41] |
Ālābagira |
Āpa(=Āla?)gira |
|
Sahadeva |
Kosikiputa |
Kosīkiputa |
|
Dundubhissara |
Gotiputa Dudubhisaradāyada |
Gotiputa |
|
Hāritīputa |
Hāritiputa |
||
Mogaliputa |
Mogaliputa, murid dari Gotiputa |
||
Vāchiya Suvijayita, murid dari Goti[puta] |
Vāchiputa, murid dari Gotiputa |
||
Mahavanāya |
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda